Aglonema: Si Primadona Daun


Divisi      : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas       : Monocotyledoneae
Ordo        : Areceales
Famili      : Areceales
Genus      : Aglonema
Spesies    : Aglonema costatum
                  Aglonema commutatum
                  Aglonema hospitum
                  dll..

            Di Indonesia, Aglonema sudah dikenal cukup lama. Akan tetapi, baru sekitar tahun 1985 aglonema mulai diperhatikan bayak orang. Habitat asli tanaman yang termasuk dalam famili Areceae ini adalah hutan dengan pencahayaan yang terbatas, tumbuh tersebardi daerah tropis, mulai dari dataaran rendah hingga dataran tinggi. Meski tanpa bunga, tanaman ini sangat mempesona. Bermacam variasi daun, baik motif, warna, bentuk dan ukurannya menyebabkan tanaman ini menjadi satu-satunya tanaman yanng dijajakan dengan menghitung daunnya, menjadi angka per helai daun.
            Pertunbuhan tanaman aglonem, baik pertumbuhan tunas, daun batang, dan akar tidak hanya ditentukan olehfaktor genetik, tetapi juga oleh faktor ilim dan pemeliharaan. Faktor iklim meliputi suhu, cahaya, dan kelembapan. sementara, faktor pemeliharaan meliputi penyiraman, pemupukandan pengendalian hamapenyakit. selain mudah perawatannya, tanaman ini juga tahan disimpan dalam ruangan selama seminggu. Maka dari itu, tanaman ini cocok untuk jenis tanaman indoor.
            Salah satu daya tariknya lagi adalah adanya mitos bahwa tanaman aglonema adalah tanaman pembawa keberuntungan. Di Indonesia tanaman ini disebut sri rejeki , yang berati tanaman pembawa keberuntungan.

Menyiapkan Media Tanam
            Beberapa persyaratan media tumbuh yang baik adalah:
  •  mempu mengikat air dan zat hara dengan baik
  • memiliki aerasi dan drainase yang baik
  • tidak menjadi sumber penyakit
  • cukup rongga sehingga mampu menyimpan oksigen yang diperlukan untuk proses respirasi
  • tahan lama
  • mudah diperoleh
contohnya:arang sekam, pakis, coco peat, pasir malang dan pupuk kandang

            Berikut adalah formula media tumbuh aglonema:
Aglonema Bibit → arang sekam : pasir = 1:1
Aglonemadewasa → arang sekam : coco peat : pupuk kandang = 3:2:1
Aglonemadewasa →  arang sekam : coco peat : pasir : pupuk kandang = 4:4:2:1

Memilih Aglonema
            Kombinasi warna, bentuk, dan motif daun menjadi tolok ukur dalam memilih aglaonema yang berkualitas baik.
Sifat genetik
            Hal ini harus dilihat dari indukan tanaman. Indukan yang bagus secara genetikdapat dilihat dari sifat unggul yang dominan.
Penampilan tanaman
            Sosok tanaman akan sangat menentukan harga. Kualitasnya yang bagus akan terlihat pada sosok tanamannya, yakni tanaman terlihat sehat, daun berkilat, dan pertumbuhannya subur. Pilih tanaman yang muda, sehat, dan tidak ada tanda-tanda terkena penyakit.
Label the Only One in the World
            Aglonema silangan terbaru akan dihargai lebih mahal daripada silangan lama. Silangan baru yang hanya berjumlah 1 atau 2 menjadi incaran para kolektor. Apalagi jika berlabel  the Only One in the World (dikeluarkan oleh salah satu nursery di Bangkok)

Memperbanyak Aglonema

  1. Perbanyakan secara generatif
          Dilakukan dengan menggunakan biji. Keunggulan metode ini dapat menghasilakan tanaman dalam jumlah banyak, tidak merusak tanaman induk, dan memungkinkan diperolehnya tanaman yang lebih bervariasi.
     2.  Perbanyakan Secara Vegetatif  
    1. Setek
    2. Cangkok
    3. Kultur Jaringan

Merawat Aglaonema
Cahaya
 Kebutuhan intensitas cahaya untuk aglaonema sebesar 3000-25000 food candle atau 75%-90%. Maka dari itu aglaonema membutuhkan naungan. cahaya matahari yang terlalu terik akan membakar daun aglaonema.
Temperatur
Temperatur optimal bagi aglaonema adalah 24-29 derajat celcius pada siang hari dan 18-21 derajat celcius pada malam hari.
Kelembapan
Kelembapan optimal berkisar 50-60%. Diperlukan untuk mengurangi penguapan yang terlalu tinggi.
Pot
Pot berbahan plastik sangat cocok bagi aglaonema yang tidak menyukai kelembapan.
Penyiraman
Pemupukan

Repotting
Pemindahan tanaman ke dalam pot yang lebih besaragar tanaman dapat tumbuh secara optimal.



Sumber: Purwanto, Arie W. 2006. Aglaonema. Kanisius. Yogyakarta

 
Marco Tirtajaya|Create your badge